Menjadi Pribadi Muslim Plus...

Kalau anda disuruh memilih, mau jadi pribadi plus atau minus, pilihan mana yang akan anda ambil?
Jika bicara tentang dompet, pasti semua orang akan lebih memilih surPLUS dari pada minus. Minus diartikan dengan kerugian, pailit, atau mungkin juga ketidaknyamanan. Namun, sebenarnya ada  yang lebih penting dari semua itu. Masalah rizki, jangan khawatir, Allah pasti akan menolong kita. Semut dan binatang melata saja dapat jatah rizki, apalagi kita, manusia.

Hal yang lebih penting bagi kita adalah tabungan dunia akhirat kita. Jika kita ingin punya surplus dengan tabungan dunia kita, bukankah seharusnya kita lebih menginginkan hal yang sama pada tabungan akhirat kita, tempat kita kembali dan kekal abadi selamanya?


Dari mana kita akan memulai melangkah agar tabungan akhirat kita menjadi plus? Memang, seluruh ibadah yang kita lakukan, belum tentu menjadi jaminan kita masuk syurga. Bahkan, jika seorang amal ahli ibadah ditimbang, maka akan lebih berat rahmat dan kasih sayang Allah pada hambaNya.

Maka, satu pertanyaan besar bagi kita. Sudah cukupkah kita meminta, mengemis rahmat dan ampunan Allah yang luasnya melebihi langit dan bumi?

Sudahkah kita merasa nyaman saat bersama dengan Allah dalam ibadah-ibadah kita?

Sudahkah kita mulai menempa diri menjadi pribadi plus? pribadi muslim yang tidak hanya melaksanakan kewajiban, tetapi juga mulai menyambut bonus-bonus yang Allah berikan?

Banyak sekali bonus yang ditawarkan

Jika kita suka sholat, ada wajib, ada sunnah

Jika kita suka berbagi harta, ada zakat, ada infaq, sedekah, wakaf

Jika kita suka mempelajari Al Quran, ada membaca, menghafal, mentadaburi dan mengamalkannya

Jika kita suka menuntut ilmu, ada ilmu yang wajib, ada ilmu tambahan 

Jika kita suka puasa, ada puasa wajib, ada puasa sunnah

dan sedikit berbagi pengalaman tentang sholat sunnah... diungkapkan sebagai berikut. 

"Awalnya, saya termotivasi sholat sunnah rawatib karena merasa bahwa sholat wajib saya masih harus terus disempurnakan. Lalu saya mencoba merencanakan untuk membiasakan sholat sunnah rawatib. Di pekan ketika saya mencoba membiasakan sholat sunnah, meskipun belum semua sholat rawatib saya tegakkan, saya merasa, beberapa target pekerjaan yang ingin saya tuntaskan, menjadi lebih mudah, ringan, seperti dimudahkan sekali oleh Allah swt. Sesuatu yang awalnya terasa berat, bahkan, ketika saya menemukan suatu permasalahan yang membuat saya sedikit tertekan, namun dengan mudahnya masalah tersebut selesai. Seperti Allah mengirimkan keajaiban demi keajaiban. Memudahkan urusan. Menjadikan keterbatasan waktu yang saya miliki menjadi manfaat. Dan... Alhamdulillah pada saat yang sama juga, saya dimudahkan menyelesaikan hafalan salah satu surat dalam Al Qur'an, yang sejak tahun lalu coba saya hafalkan, tapi belum juga selesai. Akhirnya bisa selesai, disetorkan full, dan ditasmi'kan sebagian. Rasanya, dengan segala kemudahan ini, saya akan merasa sayang dan menyesal, jika saya tidak melanjutkan kebiasaan baik ini,"

Padahal itu baru sholat sunnah, belum ibadah sunnah yang lainnya. Bagaimana jika lebih dari itu? Tidak terbayang betapa lebih dahsyatnya. 

Nasihat untuk diri saya sendiri

Agar bisa memiliki tabungan (akhirat) plus, mari memulai menjadi pribadi muslim plus...






Komentar

Postingan Populer