Nostalgia SaVa SaMaRa

Hati wanita siapa yang tidak bergetar? Mendengar ia akan dilamar?
Momen itu kembali mengingatkanku akan kebesaran Allah dan Maha PenyayangNya... juga pada janjiNya, "bersama kesulitan itu ada kemudahan,"
Jeda antara duka dan suka cita itu hanya dalam hitungan hari. Saat aku harus mengambil keputusan yang sangat sulit dalam hidupku, dan sangat menyakitkan bagiku saat itu. Melepas sahabat yang sudah begitu baik untuk berbagi. Sehingga beberapa hari setelah perpisahan itu menjadi hari yang penuh tangis air mata. Pulang kerja, sore hari, menjelang tidur, dihiasi air mata. Seorang sahabat dari seberang bernama Ve, yang kala itu menemaniku via telepon. Satu hari, dua hari, tiga hari...sepertinya belum habis-habis air mata, sedangkan Ve terus menghiburku.
Namun, pada hari ke empat, mendadak, Ve sungguh dikagetkan oleh perubahan drastis pada diriku. Air mata mengering begitu cepat, berganti senyum ceria penuh harap.
Itulah hari saat dikabarkan oleh seseorang bahwa dia yang kini menjadi suamiku,ingin ta'aruf denganku...
Subhanallah. Beginilah cara Allah Menghapus air mata hambaNya. Ucap syukur tak terkira mengalir...Alhamdulillah, ternyata memang, "bersama kesulitan ada kemudahan," dan Allah Memberi Rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Ketika diriku hampir saja berputus asa...
Titik gerimis perlahan mereda. Makhluk bumi kembali segar ceria. Dua juntai pelangi tergores melukis langit. Celotehan Ummi dan Abinya Husna, juga Abinya Afif mewarnai pagi menjelang siang kala itu. Merekalah saksi pertemuan kita untuk yang pertama kalinya, yang sedang merajut ikatan yang kemudian kita sebut 'pernikahan'.

Komentar

Postingan Populer