Mengkondisikan Anak Menghafal Al Qur’an, versi Ummi
Pernah Ummi memiliki kekhawatiran
yang besar akan penanganan pengasuhan Di, sementara Ummi masih bekerja di
sebuah lembaga pendidikan, hingga saat ini. Issue- issue yang berkembang saat
ini, di dunia Islam, khususnya, yang berusaha mengembalikan para ibu bekerja ke
dalam rumahnya, untuk mengasuh anak-anak dan mengoptimalisasi peran ibu sebagai
madrasah peradaban. Betapa inginnya Ummi melepas pekerjaan Ummi dan mendapat
dukungan dari Abi untuk melakukan hal tersebut. Akan tetapi, nyatanya Abi lebih
mendukung Ummi untuk tetap berkarya di lembaga pendidikan tempat Ummi bekerja
saat ini. Teringat apa yang pernah dikatakan oleh salah seorang Ustadz, “tempat
ini membutuhkan anda,”
Singkat cerita, hingga saat ini,
Ummi masih merasakan “kenyamanan” bekerja, namun, tentu saja, tidak melepaskan
tanggung jawab Ummi sebagai madrasah peradaban bagi anak-anak Ummi. Sembari
Ummi terus berdoa, di kala Di tidak sedang bersama Ummi, “semoga Allah swt
selalu menjaganya, menjaga Ummi, Abi dan kami semua,”
Meneladani alm. Usth. Yoyoh
Yusroh yang membekali anak-anaknya dengan hafalan Al Qur’an, Ummi juga
berharap, dengan hafalan Al Qur’an, menjadi jalan bagi penjagaan Allah swt atas
diri kami, di manapun kami berada. Meskipun Di masih batita (usianya baru dua
tahun kurang sebulan saat ini), bukan berarti bahwa belum waktunya bagi Ummi
untuk mengajarinya menghafal Al Qur’an.
So, kali ini Ummi ingin berbagi
tips tentang bagaimana Ummi mengkondisikan Di untuk menghafal Al Qur’an di
rumah, meski tak sepenuhnya pengasuhan Di berada di tangan Ummi:
1.
Mengajari anak mengenal, menghafal Al Qur’an sejak
dalam kandungan. Bila perlu, lakukan perencanaan yang matang, kapan akan hamil
dan daftar kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama kehamilan dalam rangka
membentuk generasi cerdas, sholeh, muslih lagi cinta Al Qur’an, insya Allah
2.
Selalu merefresh dan memperbaiki niatan kita, ketika
kita harus berkarya di luar. Untuk kemaslahatan ummat dan tegaknya Dien Islam
3.
Istikharah, istikharah, istikharah, shalat hajat
sebagai bentuk doa kita untuk dipilihkan seorang khadimat yang sayang pada
anak-anak kita, dan bisa mengasuh dengan baik. Bahkan mencari khadimat, seperti
mencari jodoh buat anak kita, seseorang yang bisa mengasuh baik secara lahir
dan batin.
4.
Hiasi rumah dengan pajangan ayat-ayat Al Qur’an,
disertai dengan terjemahan
5.
Ganti konten televisi dari tayangan TV swasta dengan
DVD/VCD player. Konten televisi tidak bisa kita atur supaya menampikan acara
yang bermuatan positif untuk anak kita. Selain itu, belum tentu khadimat kita
memahami efek buruk di balik tayangan televisi, yang bagi dirinya dan
masyarakat mungkin biasa ditonton. Walaupun misalnya, sekedar lagu-lagu pop,
lagu-lagu cinta jaman sekarang. Mungkin bagi khadimat kita, tayangan tersebut
tidak masalah, tapi bagi Ummi, jelas bermasalah
6.
Koleksi CD yang ada di rumah adalah CD yang mengandung
unsur pembelajaran untuk anak. Meskipun tidak kaku, harus CD belajar atau harus
CD murrotal Qur’an. Beberapa CD film dan nyanyian juga ada yang mengandung
unsur pembelajaran, seperti film Upin Ipin, lagu anak Islami, huruf hijaiyyah,
nasyid. Namun juga perlu diingat, koleksi CD murrotal Qur’an, terutama untuk
anak, wajib tersedia di rumah, atau minimal tersimpan dalam gadget smartphone
untuk mempermudah pemutaran.
7.
Melantunkan lagu Islami, khususnya hafalan huruf
hijaiyyah, dan mengajak anak untuk menirukan kita, ketika tidak sedang menonton
VCD tersebut. Sembari melakukan kegiatan yang disukai anak.
8.
Memperdengarkan murrotal Qur’an pada anak, setiap
hari, juga tilawah Qur’an
9.
Bersemangat menghafal Al Qur’an sebagai bukti
kecintaan kita pada Al Qur’an, meski di tengah-tengah kesibukan kita bekerja
dan mengasuh anak
10.
Mengajak anak untuk sholat bersama kita. Bagus lagi,
kalo bisa menyediakan sajadah khusus untuknya, sembari juga mengajari anak
tentang bacaan-bacaan sholat
11.
Sering-sering mengajak anak ke tempat-tempat di mana
ayat-ayat Al Qur’an diperdengarkan, seperti masjid, dsb.
Demikian tips dari Ummi
sebagaimana yang sedang Ummi jalani saat ini. Semoga bermanfaat, serta mohon
doanya dari kawan-kawan semua, semoga bisa istiqomah dan semakin bersemangat mendidik
anak mencintai Al Qur’an. Amien.
Komentar