Menyikapi Kemarahan Suami

Pembawaan kebanyakan laki-laki adalah lebih tenang dan kalem dari pada perempuan. Tak jarang hal itu juga disalah artikan dengan sikap dingin laki-laki terhadap perempuan. Ummi yang sudah sedikit paham mengenai hal tersebut dari berbagai sumber, menganggap sikap dingin, diamnya abi sebagai hal yang biasa saja. Meski, terkadang Ummi harus mengulang obrolan Ummi yang ternyata memang tidak benar-benar mengendap di pikiran abi.
Sikap tenang suami mengandung sisi positif ketika mereka harus menetralisir kondisi kejiwaan istri yang moody, lebay dan memiliki emosi yang fluktuatif. Sikap tenang suami ketika menjumpai permasalahan juga menjadi tanda kekuatan jiwa laki-laki untuk bertahan dan bersikap se-tenang mungkin.
Akan tetapi, bukan berarti, kemarahan tidak akan menyergap diri laki-laki. Bahkan tak jarang, laki-laki yang jebol pertahanan dirinya, melayangkan sikap kasar sebagai pelampiasan amarahnya. Seperti itu juga yang terjadi pada abi, pada suatu malam.
Saat pertahanan diri abi jebol lantaran ketidaksabaran mendengar tangisan Di, logikanya menguap, sehingga yang tinggal adalah emosi dengan pelampiasan yang menimbulkan sedikit penyesalan beberapa menit kemudian, lantaran dua handphone kesayangan kami menjadi sasarannya.
Sesaat setelah kemarahan abi, ummi berusaha menabahkan diri, dengan cepat mengambil sikap untuk menyelesaikan permasalahan kami, tanpa berkata apa-apa. Hingga akhirnya kemarahan itu mereda. Meski akhirnya tanpa terasa, air mata Ummi meleleh juga membasahi pipi, melihat dua benda kesayangan kami tergeletak rusak seperti sampah. Namun, air mata itu, tetap berusaha Ummi sembunyikan, karena Ummi tahu, abi akan lebih tidak senang jika melihat Ummi menangis. Jika menangis adalah solusi bagi perempuan untuk meredakan masalahnya, maka, sebaliknya, melihat perempuan menangis justru akan memperkeruh masalah, bagi kebanyakan pria. Bukan karena laki-laki tak berperasaan sehingga tidak suka melihat perempuan menangis. Akan tetapi justru sebaliknya, laki-laki sangat peka perasaannya dan merasa sangat tertekan ketika melihat perempuan menangis. Ia akan menjadi manusia yang merasa paling bersalah telah membuat perempuan menangis. Sehingga ia bingung bagaimana harus mengambil sikap, emosinya menjadi labil. Alhamdulillah tidak lama, Ummi berhasil menghapus air mata Ummi sehingga nyaris tak ketahuan oleh abi. Tentu tidak mudah, mengusap air mata dengan tangan sendiri. Mengubah perasaan sakit hati menjadi perasaan ikhlas dan memaafkan.
Bagaimana bisa sesaat kemudian setelah Ummi menangis Ummi bisa kembali tersenyum dan tegar?
Kuncinya adalah keberanian mengambil sisi positif dari kejadian yang kurang enak.
Ummi kecewa dengan kehilangan dua benda kesayangan yang selalu menemani hari-hari kami berkomunikasi satu sama lain dan dengan orang lain? Tentu saja, sangat kecewa. Bahkan dua benda itu juga telah menyimpan memori yang tak sedikit, tentang kebersamaan kami. Juga, dua benda itu adalah hadiah, atas kelahiran Di, dan hadiah dari Ummi untuk Abi.
Tapi manusia yang sedang marah, bagaimanakah bisa mengingat hal-hal seperti itu?
Jika Ummi mencoba mengungkit-ungkit bagaimana kecewanya perasaan Ummi karena merasa pemberian ummi seolah tidak dihargai, mungkin keadaannya abi akan bertambah marah dan... marah yang muncul itu mungkin sebagai pelampiasan dari rasa bersalah dan tertekan. Sehingga Ummipun memilih untuk memaafkan sikap abi, yang sangaaat jarang sekali dilakukan.
Bahkan ketika dua benda itu menjadi sasaran, itu lebih baik, dari pada jika manusia yang menjadi sasaran. Manusia, lebih berharga dan memiliki perasaan.
Yang kedua adalah, Ummi memilih untuk yakin, bahwa kehilangan dua benda itu akan Allah swt ganti dengan yang lebih baik. Insya Allah membersihkan harta kami. Karna dua ponsel kami itu, dua-duanya adalah produk zionis, sedangkan Ummi sendiri akhir-akhir ini tengah gencar memilah-milah produk yang lebih halal, berkah dan anti zionis. Pernah Ummi memandang kedua ponsel kesayangan Ummi itu, kapan ya...Ummi jual, supaya bisa Ummi ganti dengan merek lain.
Yang ketiga adalah, ketika Abi benar-benar menyesal dan meminta maaf, dan Ummi melihat ketulusan dalam penyesalan dan permintaan maaf abi, maka bagi Ummi itu adalah sudah cukup untuk menghapus apa yang telah terjadi. Cukuplah penyesalan dan maaf itu menjadi solusi dari permasalahan kami, dan tak perlu diungkit-ungkit lagi. Ummipun berharap, semoga sikap memaafkan Ummi pada abi, membuahkan hasil yang manis di kemudian hari, berupa ampunan dari Allah swt. Bagaimanapun, Ummi juga belum memberikan pelayanan yang sempurna untuk Abi... Amien.

Komentar

Postingan Populer