Fluktuasi

Tidak bisa dipungkiri fluktuasi kondisi manusia selama hidup di dunia ini. Sebagaimana iman seseorang pun dapat mengalami naik dan turun. Dan itu erat hubungannya dengan hati, yang menghasilkan sebentuk perasaan yang beraneka rupa. Ada senang, ada sedih. Berita gembira datang, disusul ujian yang menawarkan tantangan untuk mengatasi kepelikan, disusul kemudahan, disusul ujian lagi. Sehingga derajat manusia terus bertambah dan bertambah jika ia dapat mengambil hikmah dari ujian demi ujian yang ia lalui. Sedih rasanya kehilangan benda berharga, tapi kemudian itu menjadi teguran bagi ummi, kenapa ummi masih saja menangisi dunia ini. Sedih rasanya salah satu aset laboratorium ummi rusak, padahal usianya baru satu bulan, tapi Alhamdulillah pihak supplier yang baik hati menanggung garansi aset kami.
Keadaan-keadaan itu seperti mempermainkan perasaan ummi. Hari ini senang, besok sedih. Lalu senang lagi, dan sedih lagi... Begitulah hidup yang fana, tidak ada sesuatupun yang sifatnya kekal. Juga dalam hal kesenangan dan kesedihan.
"Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)." (QS Ar Ra'du 26) gambar dari www.purwatining.multiply.com

Komentar

Postingan Populer