Mendidik Anak lebih baik dari Sedekah Satu Sha'

Di sebuah forum lingkaran cinta suatu siang, kami mendiskusikan tentang buku karangan Fathi Yakan Komitmen Muslim Sejati, pada bagian tentang keluarga.
Sebuah pertanyaan yang terlontar dari kawan saya, bunda dari seorang putra yang masih berusia 2 tahun, tentang hadist Rasulullah bahwa mendidik anak itu lebih baik dari bersedekah satu sha'.
Awalnya kami mempertanyakan, berapa itu satu sha'? Adakah nilainya begitu besar sehingga disandingkan dengan keutamaan mendidik anak?
Setelah kami searching di Dr. Google, ternyata satu sha' itu adalah takaran yang biasa digunakan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Kebanyakan ulama Indonesia mengkorversi satu sha' sebagai 2,5 kg. Sebenarnya ada beberapa pendapat mengenai takaran satu sha' dikonversikan ke kg. Ada yang berpendapat satu sha' itu mencapai 3,8 kg, ada yang berpendapat satu sha' 2,8 kg, ada juga yang berpendapat kurang dari itu. Kemudian ulama Indonesia mencoba mengambil tengah-tengah, yaitu 2,5 kg.
Kawan saya yang berprofesi sebagai tenaga pendidik di sebuah sekolah swasta islam yang cukup favorit, tentu saja merasa bahwa satu sha' itu adalah nilai yang tidak begitu berat. Beliau mempertanyakan, kenapa disandingkan dengan mendidik anak yang nilainya sungguh berat.
Tak kehabisan akal, di tengah-tengah kebingungan dan keheranan kami, akhirnya kami mencoba bertanya kembali pada Dr. Google. Kemudian menemukan tulisan ini


mendidik anak pahalanya lebih besar daripada pahala sedekah satu sha’ (sekitar satu liter) setiap hari. Syekh Nawawi mengutip perkataan Imam Al-Manawi yang menyebutkan, bila anak dididik, maka akhlaknya yang mulia dan ibadahnya yang benar akan menjadi sedekah jariyah bagi orang tuanya, sedangkan sedekah satu sha’ pahalanya terputus bila tidak lagi dilakukan. Sedekah jariyah adalah sedekah yang pahalanya akan terus mengalir kepada pelakunya, bahkan sekalipun pelakunya sudah meninggal dunia. Orang tua yang bekerja keras mendidik anaknya, sehingga anaknya menjadi anak yang shalih, maka anak tersebut kedudukannya seperti sedekah jariyah bagi orang tuanya. Doa anak shalih terus mengalir kebaikannya untuk orang tuanya, sekalipun orang tuanya tersebut sudah terbujur di dalam kubur.

sumber : http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,9-id,34284-lang,id-c,khotbah-t,Mendidik+Anak+Secara+Islami-.phpx

Komentar

Postingan Populer