Tiada Habisnya...

Tiada habisnya...tiada hentinya...memikirkan dunia ini. Hampir setiap manusia menginginkan kesempurnaan dalam apa yang diraihnya. Cinta, harta, tahta. Ketika ia mengharapkan kesempurnaan itu ia peroleh di dunia, maka takkan ada habisnya bahkan usianyapun mungkin takkan cukup untuk menggapainya. Karena kesempurnaan itu memang tidak ada di dunia ini. Kesempurnaan hanyalah milik Allah swt. Kesempurnaan hanya akan bisa kita raih di negeri yang kekal bersama Allah swt. Dunia tak pernah habis untuk dibicarakan. Ibarat seseorang yang berkata pada kawannya, "alangkah indahnya bulan purnama, ia menyinari kegelapan malam sehingga kita bisa berjalan di bawahnya." Kawannya menukas, "tidak, bulan purnama hanya datang sekali setiap bulannya. lebih indah lagi matahari yang sinarnya setiap pagi menembus celah-celah pepohonan sehingga kita bisa merasakan kehangatan dan cahaya yang berlimpah." Lalu kawan satunya menukas lagi, "tapi matahari hanya terbit di siang hari, ia pergi ketika malam tiba," tak ada hentinya... karena dunia adalah kefanaan yang tidak mencukupkan bagi manusia sebuah definisi kesempurnaan. Terinspirasi dari kejadian kecil yang cukup menyita waktuku. Ketika aku berburu sesuatu untuk putri kecilku, Di. Dari satu tempat ke tempat lain aku jelajahi. Dari orang yang satu ke orang yang lain, aku tanyai. Hasilnya adalah...aku memang tidak pernah mendapatkan kepuasan. Yang ini bagus banget, tapi gak pas di kantong. Yang ini lumayan bagus kualitasnya, tapi ada kekurangannya, yang ini lumayan murah, tapi kekurangannya banyak. Kalo aku memburu kesempurnaan, maka hasilnya adalah, aku tidak pernah membelinya, apalagi menggunakannya. Tujuanku untuk go green pun tidak akan tercapai. Saat lembaran hafalan dan tilawah menurun, siapa yang patut kupersalahkan? Karena aku terlalu sibuk dengan pencarianku pada sesuatu yang sempurna. Menyita waktuku, membuatku melewatkan waktu begitu saja dalam kesia-siaan. Saat aku dikejutkan oleh Di yang mulai mengucapkan kata, "Allah, Allah, Allah," seperti menjadi teguran bagiku untuk mengingatkanku untuk kembali pada Allah, Dzat Yang Maha Sempurna. Alhamdulillah. Aku mendapatkan lagi pelajaran berharga. Dunia hanyalah tempat mampir, sehingga Allah Yang Maha Penyayang tidak akan membiarkan kita menemukan kesempurnaan di dalamnya. Agar dunia tidak menjadi tujuan hidup, tapi sarana untuk meraih tujuan hidup, negeri yang lebih kekal. Agar manusia tidak menghabiskan separuh hidupnya untuk berburu kesempurnaan di dunia ini. Kecuali kesempurnaan ibadah yang mengantarkan kita kepadaNya. Semoga Allah swt selalu menjaga kita dari keterlenaan terhadap dunia ini... Amien.

Komentar

Postingan Populer