Otak Laki-laki dan Perempuan


Kita semua sudah mengetahui bahwa otak manusia terbagi atas dua belahan, yaitu belahan kanan dan kiri. Masing-masing belahan otak memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Otak kanan berperan dalam kemampuan penglihatan/pengamatan, sedangkan otak kiri berperan dalam kemampuan pengucapan/bahasa.
Dalam buku Psikologi Suami Istri, Dr Thariq mengungkapkan bahwa terdapat hal yang menarik mengenai perbedaan ukuran otak laki-laki dan perempuan. Otak kanan anak laki-laki ternyata berkembang lebih cepat dari pada otak kirinya. Hal itulah yang kemudian menghasilkan kemampuan pengamatan sebagian besar laki-laki lebih mendominasi daripada kemampuan bahasa/pengucapan. Kita mungkin sering mendengar istilah, laki-laki mempunyai mata ketiga, yang dengan itu laki-laki memiliki kelincahan untuk mengatur strategi ketika menggunakan kendaraan di jalanan. Atau kita mungkin pernah mendengar bahwa ketajaman penglihatan laki-laki mampu menerawang atau mengantarkannya ke alam imajinasi. Oleh karena itulah, dalam Islam, sangat dianjurkan bahkan diwajibkan bagi para perempuan untuk menutup auratnya sebagai salah satu bentuk penjagaan dari fitnah.
Bagaimana dengan perempuan? Apakah sebaliknya? Tidak. Ternyata otak kanan dan kiri perempuan memiliki ukuran yang seimbang. Sehingga menghasikan kemampuan penglihatan dan pengucapan yang seimbang pula. Kesamaan ukuran ini jugalah yang menjadikan perempuan, bisa dengan lebih cepat mengkoneksikan otak kanan dan kiri. Sehingga kita sering menemukan bahwa perempuan memiliki ekspresi yang begitu cepat berubah- di mata laki-laki, dan mengherankan laki-laki - sedetik kemudian setelah menangis, perempuan dapat tersenyum kembali atau bahkan tertawa. Dan ini bukan karena perempuan itu gila. Atau dalam hal penyelesaian pekerjaan, perempuan lebih ahli dalam hal ‘menyambi’ menyelesaikan beberapa pekerjaan yang berbeda dalam satu waktu, tanpa banyak mengalami kebingungan.
Dalam kasus cedera salah satu belahan otak, kondisi otak laki-laki yang tidak seimbang dapat menyebabkan laki-laki kehilangan salah satu kemampuan, penglihatan atau pengucapan. Sedangkan perempuan tetap dapat melakukan aktivitasnya, karena otak yang lain dapat menggantikan peran otak yang rusak.
(Terima kasih kepada saudara kami yang telah menghadiahkan buku ini untuk kami)

Komentar

Postingan Populer