Perang Pemikiran bertema: E. S. Q
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan manusia kecerdasan untuk membuat berbagai perangkat teknologi sehingga kita dapat menikmati ragam suguhan informasi dari manapun melalui internet. Alhamdulillah, dengan handphone yang sudah berkurang kinerjanya, masih bisa mengakses data melalui internet meski dengan layar seadanya dan huruf yang kecil-kecil.
Betapa dahsyatnya pergolakan perang pemikiran di luar sana. Sesuatu yang mungkin seperti di luar kita, tetapi sesungguhnya ada di sekitar kita, bahkan sangat dekat. Permasalahan yang membuatku sulit tidur beberapa hari ini, sampai menderita masuk angin. Bahkan membuatku menyesal betapa banyak waktu yang telah terbuang, sedangkan aku masih membutuhkan banyak waktu untuk mengerjakan pe-er pe-erku. Juga membuatku menangis sesenggukan karena luapan emosi yang tak tau harus kuterjemahkan dalam bentuk apa. Apalagi saat kuteringat, seberapa dekat diriku dengan Rabbku, dalam usiaku yang sudah melewati seperempat abad, juga seberapa jauh diriku telah mendidik anakku, dalam peranku yang baru sebagai orang tua. Anakku adalah generasi yang… mungkin akan menempati suatu peradaban di mana bergejolak perang pemikiran yang sangat dahsyat. Bagaimanakah anakku pada masa itu? Dalam posisi yang dekat dengan Rabb, Al Qur’an dan sunnah? Atau sebaliknya? Hal itulah yang membuatku menangis dan tak ingin tidur ketika mengingatnya.
Kejadian sepele ini mungkin adalah serangkaian proses yang dikehendaki Allah swt untuk mengingatkan kembali diriku. Bermula dari music instrument dari TV asrama yang membuatku ingat dengan lagu latar training ESQ versi A.G.A. Inget Bapak yang sangat senang dengan acara ini, dan inget diriku sendiri yang penasaran sampai sekarang belum pernah mengikuti acara tersebut di TV. Tentang ESQ aku baru punya bukunya, sebenarnya ada dua, tapi hanya satu yang kubawa ke NF. Lagu latar tadi membuatku penasaran, apakah memang ini jadwal tayang ESQ di TV? Tapi…ya dasarnya gak mau repot mencabut stop kontak magic jar, untuk menyalakan TV, aku pastikan dulu info jadwal tayang ESQ dari internet. Dengan kata kunci ESQ Tayang ada banyak informasi, tapi justru bukan informasi tayang yang kubuka dari google, melainkan informasi yang menggelitik pikiranku, Fatwa Mufti Malaysia, ESQ A.G.A dinilai sesat?
Wah, ada apa sebenarnya?
Begitu membacanya, aku mengangguk-angguk. Maksudnya?
Sebuah berita yang cukup mengejutkan, tidak hanya buatku tapi juga banyak orang yang membaca web tersebut. Sehingga mengundang banyak sekali komentar. Dari golongan yang pro dan kontra. Tapi perdebatan yang mencolok terjadi antara golongan orang awam dan orang yang paham betul tentang akidah Islam.
Bisa kita bayangkan perdebatannya sangat seru, bahkan sulit ditemukan titik temu. Akan tetapi sebagai pembaca, aku cukup bisa mengambil pilihan dan sikap, meskipun itu tidak mutlak berlaku bagi pembaca yang lain.
Aku berada pada satu kesimpulan bahwa E.S.Q termasuk bagian dari perang pemikiran. Bukti yang paling kelihatan adalah timbulnya perdebatan di kalangan umat Islam sendiri tentang E.S.Q.
Selanjutnya...
Betapa dahsyatnya pergolakan perang pemikiran di luar sana. Sesuatu yang mungkin seperti di luar kita, tetapi sesungguhnya ada di sekitar kita, bahkan sangat dekat. Permasalahan yang membuatku sulit tidur beberapa hari ini, sampai menderita masuk angin. Bahkan membuatku menyesal betapa banyak waktu yang telah terbuang, sedangkan aku masih membutuhkan banyak waktu untuk mengerjakan pe-er pe-erku. Juga membuatku menangis sesenggukan karena luapan emosi yang tak tau harus kuterjemahkan dalam bentuk apa. Apalagi saat kuteringat, seberapa dekat diriku dengan Rabbku, dalam usiaku yang sudah melewati seperempat abad, juga seberapa jauh diriku telah mendidik anakku, dalam peranku yang baru sebagai orang tua. Anakku adalah generasi yang… mungkin akan menempati suatu peradaban di mana bergejolak perang pemikiran yang sangat dahsyat. Bagaimanakah anakku pada masa itu? Dalam posisi yang dekat dengan Rabb, Al Qur’an dan sunnah? Atau sebaliknya? Hal itulah yang membuatku menangis dan tak ingin tidur ketika mengingatnya.
Kejadian sepele ini mungkin adalah serangkaian proses yang dikehendaki Allah swt untuk mengingatkan kembali diriku. Bermula dari music instrument dari TV asrama yang membuatku ingat dengan lagu latar training ESQ versi A.G.A. Inget Bapak yang sangat senang dengan acara ini, dan inget diriku sendiri yang penasaran sampai sekarang belum pernah mengikuti acara tersebut di TV. Tentang ESQ aku baru punya bukunya, sebenarnya ada dua, tapi hanya satu yang kubawa ke NF. Lagu latar tadi membuatku penasaran, apakah memang ini jadwal tayang ESQ di TV? Tapi…ya dasarnya gak mau repot mencabut stop kontak magic jar, untuk menyalakan TV, aku pastikan dulu info jadwal tayang ESQ dari internet. Dengan kata kunci ESQ Tayang ada banyak informasi, tapi justru bukan informasi tayang yang kubuka dari google, melainkan informasi yang menggelitik pikiranku, Fatwa Mufti Malaysia, ESQ A.G.A dinilai sesat?
Wah, ada apa sebenarnya?
Begitu membacanya, aku mengangguk-angguk. Maksudnya?
Sebuah berita yang cukup mengejutkan, tidak hanya buatku tapi juga banyak orang yang membaca web tersebut. Sehingga mengundang banyak sekali komentar. Dari golongan yang pro dan kontra. Tapi perdebatan yang mencolok terjadi antara golongan orang awam dan orang yang paham betul tentang akidah Islam.
Bisa kita bayangkan perdebatannya sangat seru, bahkan sulit ditemukan titik temu. Akan tetapi sebagai pembaca, aku cukup bisa mengambil pilihan dan sikap, meskipun itu tidak mutlak berlaku bagi pembaca yang lain.
Aku berada pada satu kesimpulan bahwa E.S.Q termasuk bagian dari perang pemikiran. Bukti yang paling kelihatan adalah timbulnya perdebatan di kalangan umat Islam sendiri tentang E.S.Q.
Selanjutnya...
Komentar